Konsep Geografi
Konsep Geografi - Konsep geografi merupakan dasar dari keseluruhan ruang lingkup geografi. Ada tiga hal yang sangat erat kaitannya dengan konsep geografi yaitu pengertian geografi, kajian materi geografi, dan pendekatan materi geografi. Berikut ulasan dari keselururuhan dari konsep dasar geografi.
1. Pengertian Geografi - Konsep Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah segala aktifitas dan mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan peta.
2. Kajian Materi Geografi – Konsep Geografi
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.
3. Pendekatan Materi Geografi
Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.
1) Pendekatan Keruangan
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat dibedakan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional. Sedangkan pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi, klasifikasainya adalah sebagai berikut.
- Uniform Region, yaitu suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
- Nodal Region, yaitu suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan melalui garis melingkar.
- Generic Region, yaitu wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan.
- Specific Region, yaitu wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam hal ini ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu (yang berisi sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang kegiatan manusia. Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis.
Untuk menganalisis pola-pola geografi diperlukan :
- Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.
- Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang dipakai untuk menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.
- Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-pola geografis yang dinamis.
Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:
- Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.
- Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
- Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
- Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
2) Pendekatan Ekologi
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya tidak diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan “natural environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan
- Phenomenal environment yang di dalamnya terdapat “natural environment” dan “physical relic of human actions”.
- Behavioural environment yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:
- Lingkungan fenomena/gejala fisik.
- Lingkungan tingkah laku.
- Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.
3) Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta
Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks wilayah. Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut.
Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa metode dan keterampilan tertentu. Beberapa metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan angka-angka (numeracy). Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphycacy terdiri dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide.
Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya.Untuk mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi ke dalam suatu peta, hal yang perlu diperhatikan adalah peta dasar, simbol, penulisan nama-nama geografi.
Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, symbol garis dan simbol bidang. Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak, setengah abstrak dan nyata atau piktorial.