Tanda-tanda, Akibat, Penanggulangan Pencemaran Air Tanah dan Pemanfaatannya
Tanda-tanda, Akibat, Penanggulangan Pencemaran Air Tanah dan Pemanfaatannya – KonsepGeografi.net pada kesempatan ini akan berbagi penjelasan mengenai Tanda-tanda, Akibat, Penanggulangan Pencemaran Air Tanah dan Pemanfaatannya. Di kota-kota dan di daerah-daerah industri sering terjadi polusi pada air tanah yang disebabkan oleh sampah dan buangan limbah industri. Sampah-sampah yang padat, jika membusuk akan meresap ke dalam lapisan tanah oleh pengaruh air hujan sehingga akan mengotori air tanah di tempat-tempat yang dekat dengan sumber polusi tersebut.
Tanda-tanda, Akibat, Penanggulangan Pencemaran Air Tanah dan Pemanfaatannya |
Tanda-tanda Pencemaran Air Tanah
- Fisis, yaitu pada kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan warna air.
- Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dalam air dan perubahan pH.
- Biologi, yaitu adanya mikroorganisme di dalam air tersebut.
Air tanah yang sudah tercemar dapat dibedakan dengan air tanah yang masih murni dari warna, bau, dan rasa. Akibat polusi, air tanah dapat membahayakan bagi kehidupan manusia.
Akibat Pencemaran Air Tanah
Air tanah sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Air tanah yang tercemar dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya saja :
- Dapat menaikkan populasi mikroorganisme yang bersifat patogen.
- Terganggunya kesehatan, karena air yang digunakan tercemar. Penyakit yang umum dirasakan oleh manusia akibat tercemarnya air tanah adalah penyakit kulit maupun terganggunya sistem pencernaan.
- Ketersediaan air bersih berkurang, sehingga sulitnya mendapatkan air yang dapat digunakan untuk minum, mandi, maupun mencuci.
Penanggulangan Pencemaran Air Tanah
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
[Lihat juga: Media Peresapan Air Tanah dan Proses Penguapan Air Tanah]
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
[Lihat juga: Media Peresapan Air Tanah dan Proses Penguapan Air Tanah]
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
Berbagai Kegunaan Air Tanah bagi Kehidupan Manusia
Air tanah memiliki berbagai kegunaan bagi kehidupan manusia, antara
lain sebagai berikut.
lain sebagai berikut.
- Untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk minum, memasak makanan, dan mencuci.
- Untuk keperluan industri, misalnya industri tekstil dan industri farmasi.
- Untuk keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah.
Air tanah yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut, pada zaman sekarang lebih banyak dikeluarkan melalui pembuatan sumur bor. Pengeluaran air tanah yang tidak seimbang dengan penambahannya, secara alamiah akan menyebabkan terjadinya tanah amblas (subsidence). Penyedotan air tanah secara besar-besaran juga akan menurunkan tingkat permukaan air tanah dalam, terutama pada musim kering (kemarau).
Nach demikian penjelasan mengenai Tanda-tanda, Akibat, Penanggulangan Pencemaran Air Tanah dan Pemanfaatannya untuk materi Geografi pada kesempatan ini, semoga bermanfaat.