Cara Kerja atau Tahapan Kerja SIG (Sistem Informasi Geografis)
Tahapan Kerja SIG - Cara kerja SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam mengelola Informasi Geografis memiliki tahapan tersendiri. Secara umum tahapan kerja SIG terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, serta tahap menyajikan data (output data). Dengan pengelolaan informasi melalui tahapan yang baik dan benar, nantinya diharapkan akan menghasilkan output data yang dapat memberikan informasi yang benar-benar real sesuai dengan informasi geografis yang dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan.
Lihat juga: 5 Keunggulan Khusus Sistem Informasi Geografis atau SIG.
Tahapan Kerja SIG
Untuk lebih jelasnya mengenai setiap tahapan dalam cara kerja SIG, berikut kami bagikan ulasannya masing-masing:
a. Tahap Masukan Data (Input Data)
Dalam tahapan ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis atau area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat.
Sebelum itu sahabat harus memahami macam-macam data yang hendak digunakan. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
- Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
- Data atribut (deskripsi), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat yang menerangkan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan, dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, seperti kekuatan pohon, dan dapat dilihat dari segi kuantitas, seperti jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), poligon (area), dan pixel (grid). Dimana:
- Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi, dan topografi.
- Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai, dan garis kontur.
- Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah, dan penggunaan tanah.
- Data dalam bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan foto udara.
Untuk data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (terestris), data peta, dan data penginderaan jauh.
1) Data Lapangan (Terestris)
Data terestris adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis tanah, dan kemiringan lereng.
2) Data Peta
Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang diperoleh dari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
3) Data Penginderaan Jauh
Data penginderaan jauh merupakan data dalam bentuk citra satelit dan foto udara (pesawat udara). Citra yang diperoleh dari satelit dapat langsung digunakan karena sudah dalam bentuk digital. Adapun foto udara sebelum diubah ke dalam bentuk digital harus dilakukan interpretasi terlebih dahulu.
b. Tahap Manipulasi dan Analisis Data
Dalam tahapan kerja SIG ini berfungsi menyimpan, menimbun, menarik kembali data dasar, dan menganalisis data yang telah tersimpan dalam komputer. Ada beberapa macam analisis data, antara lain sebagai berikut:
- Analisis lebar, yaitu analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan pembangunan bendungan sebagai penanggulangan banjir.
- Analisis penjumlahan aritmatika, digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi, hasilnya menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.
- Analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan bencana lainnya.
c. Tahap Penyajian Data (Output Data)
Dalam tahapan kerja ini berfungsi menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses SIG. Hasil akhir tersebut dapat berupa peta, tabel, grafik, dan laporan. Keluaran data atau output data hasil SIG sangat bermanfaat dalam berbagai bidang untuk perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan suatu kebijakan tertentu.
Misalnya: Data Potensi Mineral di Negara-negara Benua Amerika Bagian Utara.
Nach itulah beberapa tahapan kerja SIG atau Sistem Informasi Geografis yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini. Jadi cara kerja atau tahapan kerja SIG meliputi tahapan-tahapan seperti masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, serta menyajikan data (output data) untuk nantinya hasil output datanya dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Semoga bermanfaat.